BANYUWANGI – Menumpuknya limbah kotoran sapi dan belum termanfaatkan di daerah-daerah yang menjadi sentra peternakan sapi perah Banyuwangi, yakni Kecamatan Licin, Purwoharjo, dan Bangorejo, menggugah Dinas Peternakan (Disnak) Banyuwangi. Dalam waktu dekat, Disnak akan menggalakkan program pemanfaatan limbah kotoran sapi tersebut, dengan mengubahnya sebagai bio gas, pupuk organik dan penerangan yang bisa dimanfaatkan bagi masyarakat, khususnya warga sekitar peternakan tersebut.
Kepala Disnak, Heru Santoso mengatakan, saat ini Disnak sedang mengkaji kebutuhan teknis pelaksanaan program limbah kotoran sapi tersebut.”Kami akan mengusulkan pembangunan instalasi untuk menghasilkan bio gas dan penerangan di lingkungan sekitar peternakan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2013 mendatang,” kata Heru.
Namun Heru menegaskan, pihaknya tidak akan berpangku tangan menunggu kucuran dana dari APBD 2013. “Kami terus mendorong kelompok ternak untuk bisa memanfaatkan limbah tersebut secara swadaya. Salah satunya kelompok ternak dari Kecamatan Licin yang dimotori oleh Syafiudin. “Mereka merespon dengan baik tentang rencana ini. Bahkan mereka sudah mendapatkan bantuan dari pihak ketiga terkait pendanaan dan instalasinya. Tinggal merealisasikan saja,” tandas Heru. Selain itu Disnak juga akan mengajak para kelompok ternak tersebut untuk melakukan studi banding ke kota-kota yang sudah berhasil menjalankan program semacam ini secara massal, yakni di Pasuruan dan Malang.
Saat ini, jelas Heru, persediaan limbah kotoran sapi di Banyuwangi sangat melimpah. Keinginan untuk menjadikan kotoran sapi tersebut menjadi bio gas, pupuk organik ataupun penerangan itu, ujar Heru, dimaksudkan agar jangan sampai limbah kotoran sapi tersebut menjadi persoalan di kemudian hari. Heru mencontohkan salah satu daerah di Banyuwangi, yakni Desa Boyolangu yang ternyata sudah secara mandiri mengelola limbah kotoran sapinya. “Di desa ini lengkap. Ada peternakan yang diisi oleh 150 ekor sapi, pengolahan susu sekaligus instalasi bio gas dan penerangan yang diperuntukkan bagi warga sekitar,” pungkas Heru mengakhiri penjelasannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar